PENERAPAN K3LH

Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)

K3LH di lingkungan sekolah, ruang lingkup TKJ

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan erat dengan mesin, peralatan kerja, bahan dan proses pengolahan, landasan kerja dan lingkungan serta cara‑cara melakukan pekerjaan. Setiap orang dituntut untuk dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian masing-masing. Siswa merupakan aset yang paling berharga bagi sekolah. Oleh karena itu agar siswa dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik,maka perlu waspada agar berusaha dalam keadaan keselamatan dan kesehatan yang baik.
Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja adalah :
  1. Melindungi para pekerja dari kemungkinan –kemungkinan buruk yang mungkin terjadi akibat kecerobohan pekerja/siswa
  2. Memlihara kesehatan para pekerja/siswa untuk memperoleh hasil pekerjaan yang optimal
  3. Mengurangi angka sakit/angka kematian diantara pekerja.
  4. Mencegah timbulnya penyakit menular dan penyakit-penyakit lain yang diakibatkan oleh sesama kerja
  5. Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental
  6. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada ditempat kerja
  7. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan sefisien
Dalam melaksanakan pekerjaan, kecelakaan dapat terjadi secara tak terduga. Untuk menghindari dan meminimalkan terjadinya kecelakaan maka perlu disusun instruksi kerja. Pembuatan instruksi kerja disesuaikan dengan keadaan peralatan yang dipakai. Ada beberapa hal yang harus dilakukan atau disiapkan oleh perusahaan untuk menghindari ter jadinya kecelakaan kerja, antara lain :
  1. Pada setiap laboratorium atau bengkel atau ruangan dibuatkan tata tertib yang harus dipatuhi oleh semua orang yang akan masuk ke dalam lab atau ruangan. Didalam tata tertib tersebut perlu dijelaskan hal‑hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan serta ancaman sanksi yang akan dikenakan jika melanggar tata tertib.
  2. Setiap alat yang dioperasikan dengan menggunakan mesin harus dibuatkan instruksi kerjanya. Instruksi kerja tersebut langsung ditempelkan pada alat atau di tempat‑tempat tertentu sedemiki an rupa, sehingga setiap operator alat yang akan menggunakan alat dapat membaca petunjulk peng operasian alat. Hal ini untuk meng hindari terjadinya kesalahan prosedur dalam pengoperasian alat. Selain itu, dengan adanya pe tunjuk pengoperasian maka siapa pun yang akan mengoperasikan alat tersebut dapat terhindar dari kecelakaan yang dapat menyebabkan kecelakaan operator atau kerusakan alat.
  3. Pada setiap ruangan agar dibuat kan poster‑poster keselamatan kerja dan label‑label yang me nunjukkan bahaya kecelakaan yang mungkin saja terjadi. Pem buatan label dan poster tersebut harus dibuat sedemikian rupa se hingga mudah dibaca bagi setiap orang.
  4. Bahan‑bahan berbahaya seperti bahan kimia, fungisida, bakterisida, rodentisida, herbisida, insektisida, pupuk anorganik dan sebagainya, diberikan label dan tanda dengan menggunakan lambang atau tulisan peringatan pada wadah adalah suatu tindakan pencegahan yang sangat penting.
  5. Aneka label dan pemberian tanda, diberikan sesuai dengan sifat ba han yang ada. Beberapa label dan pemberian tanda dapat dipakai dengan menggunakan lambang yang sudah diketahui secara umum. Dengan demikian masya rakat mudah mengenal dan me respon maksud dan tujuan label atau tanda atau lambang yang telah dipasang.
Ketika kita menggunakan komputer dan kadang-kadang kita merasakan rasa lelah, nyeri khususnya dibagian tangan, atau mata terasa penat, Hal tersebut bisa disebaban karena kita salah didalam mengatur posisi anggota tubuh kita. Kita harus mengatur posisi sehat di depan komputer, seperti pada tulisan sebelumnya mengenai lelah ketika mengetik di depan komputer yang ‘diadopsi’ dari posisi ketika bermain piano.
Mungkin ada baiknya kita mulai sekarang mengatur letak komputer atau posisi tubuh kita ketika menggunakan komputer, apalagi jika kita rutin menggunakannya dan cukup lama penggunaannya. Berikut ini beberapa kiat yang bisa kita terapkan:
Ketika menggunakan mouse usahakan agar pergelangan tangan berada pada posisi tidak menggantung atau lebih rendah dari mouse. Usahakan agar posisinya sejajar antara pergelangan tangan dan mouse. Posisi jari tangan usahakan agar selalu lurus ketika ‘idle’. Perhatikan gambar dibawah ini:
 
Posisi Tubuh saat berada atau sedang menggunakan komputer, Badan pada posisi tegak didepan komputer dan jarak pandang antara mata dan monitor sekitar 45-70cm. Perhatikan gambar dibawah ini:
Posisi Yang Benar Di Depan Komputer 
Posisi yang salah dalam mengatur monitor dapat menyebabkan mata cepat lelah dan rasa nyeri pada leher, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengaturan monitor adalah sebagai berikut :
  1. Letakkan monitor dan keyboard tepat didepan pekerja atau siswa
  2. Tinggi monitor diatur sedikit dibawah mata kita, monitor yang terlalu tinggi atau rendah akan menyebabkan nyeri pada leher dan pundak
  3. Jarak antara monitor dengan pekerja sepanjang tangan kita (45-50 cm), posisi monitor yang terlalu dekat dapat menyebabkan mata cepat lelah.
  4. Sudut monitor mengarah ke mata untuk menghindari sinar lampu yang silau.
  5. Apabila menggunakan kacamata baca (bifocal, progresive), turunkan monitor lebih rendah. “Mengarahkan kepala ke atas bagi pengguna kacamata baca bifocal atau progressive) dapat menyebabkan nyeri pada leher”.
  6. Apabila menyalin dokumen, letakkan sedekat dokumen tersebut didekat monitor / di bawah monitor, untuk mengurangi nyeri dileher karena terlalu banyak menoleh
Letak Posisi Komputer, Bagi pengguna komputer desktop, sesuaikan posisi keyboard, monitor, dan mouse agar kita bisa mendapatkan posisi yang cocok untuk tubuh kita (seperti pada “Posisi Tubuh”). Perhatikan gambar dibawah:
Posisi Yang Benar Di Depan Komputer
Penggunaan Keyboard yang benar, Seperti pada penggunaan mouse, ketika menggunakan keyboard usahakan agar selalu sejajar seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
Posisi Yang Benar Di Depan Komputer
Adapun cara menggunakan Laptop yang benar
Posisi Yang Benar Di Depan Komputer
Untuk menghindari gangguan-gangguan tersebut bekerja di depan komputer harus menerapkan prinsip-prinsip ergonomi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
• Pengaturan tempat kerja
• Penggunaan Kursi
• Penggunaan Keyboard dan Mouse
• Pengaturan Monitor
• Istirahat Sejenak (Break)
Pengaturan Tempat Kerja Mengatur tempat kerja seperti posisi dokumen, telepon, mouse sangat penting untuk mencegah cidera otot.
1
Istirahat Sejenak (Break)
Bekerja di depan komputer tidak banyak melibatkan gerakan tubuh, dan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan nyeri otot, untuk menghindarinya disarankan setelah 1 jam bekerja di depan komputer istirahat sejenak 5 – 10 menit, dan melakukan peregangan otot, sebagai berikut :
Peregangan tangan / lengan bawah
1. Turunkan lengan dan goyang-goyangkan.
8
2. Duduk di kursi, siku di atas dan kedua telapak tangan bertemu, naikkan kedua telapak tangan secara perlahan-lahan, ulangi sampai merasa terjadi peregangan.
9
3. Luruskan salah satu lengan dan tekuk, dengan menggunakan tangan lainnya tekuk secara perlahan-lahan sampai terasa regang kemudian buka telapak tangan dan dorong dengan tangan lainnya dengan mengenggam. Lakukan secara bergantian.
10
Peregangan Bahu / Lengan
1. Tarik salah satu lengan ke dada ke arah bahu yang berlawanan. Dengan tangan lainnya tarik perlahan-lahan menuju ke badan sampai terasa peregangan. Tahan posisi ini selama 7-10 menit. Lakukan secara bergantian dengan lengan lainnya.
11
2. Kepala rileks menghadap kedepan, Tekan bahu perlahan-lahan dan naikkan ke atas (ke arah telinga), tahan selama 1-2 detik (Posisi A). Regangkan bahu dengan menurunkan lengan, posisi jari mengarah kebawah. Ulangi dari posisi A ke posisi B
12
3. Letakkan kedua tangan dibelakang kepala, regangkan ke belakang perlahan-lahan,, sampai punngung sedikit melengkung. Tahan selama 6-10 detik, dan berhenti sejenak selama 5-10 detik dan ulangi.
13
Peregangan Punggung Atas
1. Rentangkan kedua tangan lurus di depan dada setinggi bahu, kunci telapak tangan menghadap ke luar tubuh
2. Jaga postur tubuh tegak menghadap ke depan sampai punggung dan bahu atas merasa ada peregangan, tahan selama 5-10 detik.
3. Angkat dan regangkan kedua lengan keatas, tetap pertahankan posisi lengan lurus dan kedua tangan terkunci. Jaga perut ketat agar punggung belakang tidak menekuk. Bernafas normal dan tahan sampai 10 detik.
Peregangan leher14
1. Duduk tegak dengan dagu lurus
2. Perlahan lahan tekuk kepada kearah bahu sampai terasa peregangan
3. Tahan selama 5 detik, ulangi dengan ke arah lainnya.
15
Mengistirahatkan Mata
Bekerja di depan monitor terus-menerus akan membuat mata cepat lelah, untuk menghindarinya dapat dilakukan dengan metode 20 – 20 – 20 Setelah didepan fokus monitor selama 20 menit, alihkan padangan mata ke obyek sejauh 20 ft (6 meter), selama 20 detik.
16

MATERI K3LH

Kesadaran tentang penerapan K3LH dewasa ini semakin meningkat, terutama pada organisasi perusahaan yang bergerak di bidang usaha pertanian atau perkebunan. Kesadaran tentang penerapan K3LH tersebut sejalan dengan penerapan peraturan sistem manajemen mutu ISO 14000 yaitu bagi organisasi perusahaan yang memerlukan pengakuan standar Internasional. Untuk mempermudah pelaksanaan penerapan K3LH tersebut, perlu di ketahui beberapa pengertian atau istilah-istilah umum yang biasa dipergunakan yaitu sebagai berikut :
a. Keselamatan Kerja
b. Sasaran Program K3
c. Tempat Kerja
d. Perusahaan
e. Tenaga Kerja
f. Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja
g. Penerapan Prosedur K3

Arti Bentuk & Warna Simbol K3

Pada simbol-simbol keselamatan, sangat sering kita temui bentuk-bentuk simbol keselamatan kerja dengan beraneka ragam warna yang menarik dilihat seperti terlihat di bawah ini:


Manfaat dari penggunaan simbol-simbol keselamatan antara lain :
  • Menarik perhatian terhadap adanya keselamatan dan kesehatan kerja
  • Menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat
  • Menyediakan informasi umum dan memberikan pengarahan.
  • Mengingatkan para karyawan untuk menggunakan peralatan perlindungan diri
  • Mengindikasikan di mana peralatan darurat keselamatan berada.
  • Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan yang atau perilaku yang tidak diperbolehkan.

Lambang (Logo/Simbol) K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Beserta Arti dan Maknanya yakni

Lambang (Logo/Simbol) K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) beserta arti dan maknanya terdapat dalam Kepmenaker RI 1135/MEN/1987 tentang Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Berikut penjelasan mengenai arti dan makna lambang/logo/simbol K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) :
  1. Bentuk lambang K3: palang dilingkari roda bergigi sebelas berwarna hijau di atas warna dasar putih.
  2. Arti dan Makna simbol/lambang/logo K3 :
    – Palang : bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK).
    – Roda Gigi : bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.
    – Warna Putih : bersih dan suci.
    – Warna Hijau : selamat, sehat dan sejahtera.
    – Sebelas gerigi roda : sebelas bab dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

Merapihkan area dan tempat kerja dalam lingkungan LAB

Menjaga atau memelihara area dan tempat kerja membutuhkan perhatian dan kewaspadaan yang terus menerus, satu upaya penyelamatan tergantung pada unjuk kerja setiap pekerja atau siswa yang bekerja ditempat tersebut. Kecelakaan sangat mudah terjadi, maka dari itu  setiap bekerja dan selesai bekerja dimana tempat kerja perlu dirapihkan, seperti uraian  tugas berikut :
1).  Kesehatan kerja
  1. Tempat kerja pekerja dipelihara kebersihan dan kerapihannya, untuk kesehatan bersama, misalnya dilarang meludah dilantai, dilarang membuang sampah disembarang tempat, membersihkan meja kerja dan peralatan yang dipakai, Setiap pekerja harus mematuhi dan melaksanakan instruksi-instruksi tentang pemakaian alat-alat pelindung K 3 yang disediakan.
  2. Setiap pekerja yang mengetahui pekerja lain menderita penyakit menular seperti lepra, syphilis, kolera, TBC, demam berdarah, muntaber dan sebagainya, harus segera melapor kepada pimpinan untuk segera diambil langkah-langkan pencegahan.
2).  Menyelenggarakan penyegaran udara
Agar sirkulasi udara di tempat kerja bersih dan segar dengan baik, maka debu-debu pada mesin dan jendela harus bersih, pintu dan jendela harus dalam keadaan terbuka, di ruang laboratorium dipasang fan agar udara bersih selama ada kegiatan atau praktek.
3).  Memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban
  1. Bengkel atau laboratorium harus tetap dalam keadaan bersih, baik sesudah maupun sebelum digunakan praktek, untuk instruktur perlu mengatur grup piket kebersihan.
  2. Bengkel atau laboratorium harus menyiapkan tempat penampungan sementara bahan-bahan sisa praktekum sebelum dibuang ketempat pembuangan
  3. Air buangan atau sisa bahan pencuci lainnya harus ditampung pada tempat tertentu yang dibuat untuk itu
  4. Air buangan sisa bahan proses atau pencucian yang mengandung zat kimia tidak boleh langsung dibuang kesaluran atau sungai tanpa dinetralisir terlebih dahulu
  5. Setiap orang yang berada di bengkel atau laboratorium harus mentaati tatatertib yang berlakau dan menggunakan peralatan sesuai prosedur
  6. Zat-zat atau bahan yang disiapkan dan setelah digunakan harus dalam keadaan bersih dan tertutup, disimpan dilemari zat atau obat yang telah disediakan
  7. Alat-alat dan meja kerja setelah digunakan harus dibersihkan oleh praktikan dan piket .
  4). Mengamankan pengangkutan bahan dan peralatan
  1. Pemasukan dan pengeluaran bahan dan peralatan ke dan dari laboratorium atau gudang harus mendapat persetujuan kepala laboratorium atau instruktur atau toolman, yang dilakukan dengan penuh kecermatan dan ketelitian
  2. Untuk kelancaran dan keselamatan bahan dan peralatan yang keluar masuk laboratorium atau yang dipakai, maka diwajibkan untuk menyiapkan cara atau prosedur peminjaman dan pengembalian yang khusus
5).  Pencegahan bahaya aliran listrik
  1. Pemeriksaan dan perawatan sekring, fitting, saklar, sistem pertahanan dan kabel sambung aliran listrik harus dilakukan secara berkala
  2. Jika kabel kelistrikan rusak, maka harus diganti oleh orang yang mempunyai keahlian sejenis agar terhindar dari bahaya
  3. Bila ada mesin yang tidak jalan atau trabel segera matikan dan laporkan kepada guru atau instruktu atau toolman untuk dicek dan selanjutnya diperbaiki
  4. Bila menggunakan peralatan listrik seperti setrika, mixer, dryer, kompor listrik, periksa terlebih dahulu dan jangan sekali-kali memakai alat tersebut jika terdapat kerusakan. Bila alat digunakan jangan sekali-kali meninggalkan tanpa ditunggui ketika sedang dihubungkan dengan listrik. Bila alat sedang digunakan terjadi hubungan pendek segera matikan dan segera cabut kabel saluran listrik dari stop kontak dinding
  1. Penataan ruang bengkel.
Penataan ruang bengkel  atau tempat kerja  disebut juga penataan ruang alat dan persediaan. Dimana ditinjau dari tujuannya  yaitu:
1). Berhubungan dengan fasilitas, sbb:
  1. Penyediaan serta pengaturan yang baik dari fasilitas atau perlengkapan perbaikan yang diperlukan untuk proses pengerjaan.
  2. Mengurangi sekecil mungkin waktu menganggur dan waaktu menunggu dalam penggunaan peralatan.
  3. Penghematan pemakaian ruangan atau tempat kerja untuk digunakan secara efektif.
  4. Mengurangi sebanyak mungkin kerugian investasi (perencanaan modal) dalam peralatan atau fasilitas lainnya.
  5. Memungkinkan perawatan atau pemeliharaan yang baik terhadap semua fasilitas peralatan perbaikan.
  6. Fleksibel terhadap perubahan-perubahan yang diperlukan apabila ada perubahan.
2). Berhubungan dengan tenaga kerja, sbb:
  1. Perencanaan penggunaan tenaga kerja seefisien mungkin.
  2. Mengurangi resiko kecelakaan kerja yang sesuai dengan kemampuannya.
  3. Penempatan tenaga kerja atau siswa yang sesuai dengan bidang kemampuannya.
  4. Membuat suasana kerja yang menyenangkan dan harmonis.
  5. Memperhatikan kondisi kesehatan pekerja atau siswa saat bekerja.
  6. Memungkinkan penempatan ruang kepala bengkel atau instruktur yang tepat.
 3). Berhubungn dengan bahan, alat dan spare part, sbb :
  1. Pengaturan cara peyimpanan bahan, alat, spare part sebaik mungkin agar pemakaian lantai ruangan sehemat mungkin
  2. Pengaturan tata letak mesin sesuai SPM yang berlaku dan disesuaikan urutan proses atau pekerjaan, agar menghemat lantai ruangan dan efektif, efisien waktu
  3. Menghindari hal-hal yang dapat merusak baahan, alat, dan spare part
  4. Menghindari terjadinya kehilangan bahan, alat dan spare part
  5. Menghindari kecelakaan dan gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh bahan berbahaya
4). Dibuatkan denah ruangan untuk mempermudah akses pengawasan dan       pemeliharaan
Jenis-jenis kecelakaan kerja yang mungkin terjadi diantaranya :
  1. Luka bakar dan air panas
  2. Keracunan
  3. Kejutan /Shock
  4. Luka kecil/lecet dan memar
  5. Luka terkena gunting/benda tajam
  6. Tangan tertusuk jarum
  7. Cidera mata
  8. Kecelakaan listrik
  9. Pendarahan
Jika anda menemukan kebakaran, ingat 6 langkah kesalamatan berikut:
  • Hidupkan segera alarm
  • Beritahu regu pemadam kebakaran.
  • Peringatkan setiap orang agar segera keluar.
  • Padamkan api dengan peralatan yang tersedia.
  • Bila dipandang perlu segera keluar.
  • Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar
Jenis alat pemadam kebakaran api ringan :
  • Jenis cairan (air)
  • Jenis busa
  • Jenis tepung kering ( Dry Powder)
  • Jenis gas (hydrocarbon berhalogen), dsb

1 komentar: