tugas
April 28, 2019
0
komentar
*Pendahuluan
assalamualaikum
wr.wb kali ni saya akan sharing tentang penyabungan kabel fiber optic ,
prosedur k3 penyambungan kabel fiber optic , dan prosedur penggunaan
OPM
*Tujuan
agar tahu cara penyambungan fiber optic dan troubleshootingnya
*Latar Belakang
mengetahui penyambungan serat optik dan trouble shootingnya
*Pembahasan
sebelum kita cara penyambungan kabel kita harus mengetahui alat dari fusion splicer
Fusion Splicer adalah Alat Penyambungan serat optik dengan memanfaatkan panas untuk meleburkan kedua ujung kabel optik secara bersamaan dengan waktu yg sangat singkat.
Fusion splicer yang dikenal sebagai alat untuk menyambungkan serat optik ini merupakan salah satu alat yang berfungsi untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimana serat tersebut terbuat / berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser.
Sinar laser berfungsi untuk memanasi kaca уаng tеrрutuѕ раdа core ѕеhіnggа bіѕа tersambung kеmbаlі dеngаn baik. Pеrlu kalian ketahui, bаhwа fusion splicer іnі hаruѕlаh memiliki tingkat kеаkurаtаn уаng cukup tinggi, hal іnі dіtujukаn untuk mеnghаѕіlkаn hаѕіl реnуаmbungаn уаng ѕеmрurnа, kаrеnа pada ѕааt penyambungan tеrѕеbut akan tеrjаdі рrоѕеѕ pengelasan mеdіа kаса ѕеrtа реlеburаn kaca уаng аkаn mеnghаѕіlkаn ѕuаtu media, dіmаnа media tеrѕеbut аkаn tersambung dеngаn utuh tanpa аdаnуа celah-celah, hal іnі dіkаrеnаkаn mеdіа tersebut mеmіlіkі ѕеnуаwа yang sama.
Kelemahan fiber optik
Setiap hal pasti memiliki kelemahan walaupun sangat kecil, termasuk fiber optik. Berikut adalah kelemahan dari teknologi fiber optik.
· Perawatan
dan pemasangan sulit, jika terjadi kerusakan pada kabel fiber optik,
maka harus memanggil orang yang sudah berpengalaman dan sudah ahli pada
bidang tersebut.
· Harga relatif mahal jika dibandingkan dengan kabel jenis lainnya seperti UTP yang memiliki harga yang terjangkau.
· Kabel
fiber optik tidak bisa diletakkan di belokan yang sangat tajam, ini
dikarenakan fiber optik menggunakan cahaya sebagai penghantar sinyal,
jika kabel ditekuk maka cahaya akan bocor dan akan mengalir ke tekukkan
tersebut.
MENERAPKAN PROSEDUR KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KEAMANAN KERJA
A. Keselamatan kerja pada penyambungan fiber optik.
Dalam panyambungan fiber optik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Kebersihan tempat maupun alat kerja.
1) Sebelum bekerja yakinkan bahwa alat berfungsi dengan baik (sudah dikalibrasi)
2) Tempat dan alat bekerja harus bersih dari debu atau kotoran yang lain.
3) Setelah
selesai bekerja alat dan tempat kerja dibersihkan dari sisa pekerjaan
seperti potongan optik, jelly yang menempel dan kotoran lainnya.
2. Kelengkapan keselamatan kerja
Pekerjaan
penyambungan optik baik dalam penangan closure / sarana alat sambung
maupun penyambungan fiber mempunyai beberapa kelengkapan keselamatan
kerja yaitu:
1) Sarung tangan.
2) Isolasi / Lak ban.
3) Kacamata pelindung.
3. Urutan proses penyambungan, khususnya untuk keselamatan kerja.
1) Pekerjaan penangan kabel dan sarana sambung kabel
a) Gunakan alat / perkakas kerja yang benar.
b) Memakai sarung tangan untuk pekerjaan seperti penarikan kabel, pengupasan kulit kabel, terminasi kabel.
c) Perhatikan lekuk kabel pada rute menikung, perhatikan aturan bending kabel.
2) Pekerjaan penyambungan fiber (serat) optik
a) Gunakanlah sarung tangan.
b) Gunakan kacamata pelindung mata (bila ada).
c) Sisa
potongan optik dibersihkan dari alat maupun tempat kerja dengan cara
diambil dengan lack band dan dibungkus kembali dengan lack band,
kemudian dibuang ke tempat sampah.
d) Jangan menyentuh langsung fiber optik yang sudah dikupas dengan tangan telanjang.
e) Jangan meniup potongan fiber optik.
B. Keselamatan kerja di jalan.
Hal-hal yang perlu dipenuhi dalam bekerja di jalan, sbb:
1. Perijinan
2. Kewajiban penanggung jawab lapangan
1) Memprediksi arus lalu lintas, terutama jam sibuk.
2) Mencegah masuknya pihak ketiga.
3) Bila perlu menempatkan petugas lalu-lintas.
3. Penempatan material dan peralatan kerja
1) Atur peralatan dan material agar tidak mengganggu lalulintas.
2) Gunakan lampu penerangan, khususnya malam hari.
4. Cara parkir
1) Tempatkan kendaraan ke arah datangnya lalulintas.
2) Aktifkan rem tangan dan persneling pada rendah atau posisi mundur.
3) Ganjal roda bagian depan maupun belakang.
4) Menyediakan jalur bagi pejalan kaki.
5) Menyediakan jalur bagi kendaraan umum.
5. Pemasangan rambu pengaman
1) Tujuan
a. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang adanya kegiatan.
b. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
2) Jenis rambu-rambu
b. Papan peringatan.
c. Lampu (flashing light).
d. Safety cone, safety bar, pagar/ tali pembatas, bendera dll.
3) Hal-hal yang harus diperhatikan
a. Harus dipasang walaupun pekerjaan hanya sebentar.
b. Harus jelas dan nampak dari kejauhan.
c. Saat memasang, harus dilakukan dari arah datangnya kendaraan dan sebaliknya pada saat pengambilan.
d. Pastikan rambu-rambu tersebut masih berfungsi dengan baik.
4) Penempatan rambu-rambu pengaman
C. Keselamatan kerja di manhole
1. Didalam
MH kemungkinan ada gas-gas yang membahayakan atau berkurangnya oksigen
yang tidak dapat dideteksi panca indera. Oleh sebab itu sebelum
melakukan kegiatan didalam MH harus dilakukan:
1) Ventilisasi, pengukuran gas, dan mengeluarkan air dari dalam MH,
2) dll.
2. Hal-hal harus diperhatikan:
1) Gunakan tangga khusus waktu masuk kedalam MH
2) Gunakan tali atau kantong untuk me- nurunkan/menaikkan material & peralatan.
3) Bekerja di MH paling sedikit harus dilakukan 2 orang (1 orang harus berada diluar MH)
4) Jangan menyalakan api di dalam MH
Ventilisasi :
Tujuan : menghilangkan gas-gas berbahaya serta mencukupi kandungan oksigen. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1) Gunakan ventilator MH
2) Tempatkan pada posisi yang menguntungkan
3) Jarak antara ujung pipa dengan dasar MH + 30 cm
4) Ventilasi minimum 5 x volume bagian dalam MH.
5) Selama bekerja, sebaiknya ventilasi dilakukan secara berkesinambungan.
Pengukuran udara di dalam MH
Tujuan : untuk mengetahui kandungan udara di dalam manhole.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1) Pastikan bahwa kondisi “Gas Detector” dalam keadaan baik
2) Pengecekan udara minimal di 5 titik yang berbeda secara horisontal dan vertikal.
Gejala pada tubuh akibat kekurangan oksigen
Kadar oksigen
|
Gejala
|
16 %
|
Sesak nafas, detak jantungbertambah cepat,Sakit kepala, muntah
|
12 %
|
Sakit kepala, lemas (bisa pingsan atau
Meninggal dalam MH)
|
10 %
|
Muka pucat, sulit bernafas, pingsan
|
8 %
|
Pingsan (bisa meninggal dalam7-8 menit)Jika terus berlanjut
|
6 %
|
Pingsan dalam satu tarikan nafas. Nafas ber-Henti dan akan meninggal dalam 6 menit
|
D. Keselamatan kerja di atas tiang
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1) Sebelum menggali tanah, periksa jaringan lainnya yang ada di dalam tanah.
2) Pasang aksesoris sebelum tiang didirikan.
3) Saat akan naik keatas tiang, periksa kondisi tiang.
4) Kenakan sabuk pengaman, helm, sarung tangan, dsb.
5) Hentikan kegiatan saat hujan turun yang disertai dengan petir.\
*Pendahuluan
assalamualaikum
wr.wb kali ni saya akan sharing tentang penyabungan kabel fiber optic ,
prosedur k3 penyambungan kabel fiber optic , dan prosedur penggunaan
OPM
*Tujuan
agar tahu cara penyambungan fiber optic dan troubleshootingnya
*Latar Belakang
mengetahui penyambungan serat optik dan trouble shootingnya
*Pembahasan
sebelum kita cara penyambungan kabel kita harus mengetahui alat dari fusion splicer
Fusion Splicer adalah Alat Penyambungan serat optik dengan memanfaatkan panas untuk meleburkan kedua ujung kabel optik secara bersamaan dengan waktu yg sangat singkat.
Fusion splicer yang dikenal sebagai alat untuk menyambungkan serat optik ini merupakan salah satu alat yang berfungsi untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimana serat tersebut terbuat / berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser.
Sinar laser berfungsi untuk memanasi kaca уаng tеrрutuѕ раdа core ѕеhіnggа bіѕа tersambung kеmbаlі dеngаn baik. Pеrlu kalian ketahui, bаhwа fusion splicer іnі hаruѕlаh memiliki tingkat kеаkurаtаn уаng cukup tinggi, hal іnі dіtujukаn untuk mеnghаѕіlkаn hаѕіl реnуаmbungаn уаng ѕеmрurnа, kаrеnа pada ѕааt penyambungan tеrѕеbut akan tеrjаdі рrоѕеѕ pengelasan mеdіа kаса ѕеrtа реlеburаn kaca уаng аkаn mеnghаѕіlkаn ѕuаtu media, dіmаnа media tеrѕеbut аkаn tersambung dеngаn utuh tanpa аdаnуа celah-celah, hal іnі dіkаrеnаkаn mеdіа tersebut mеmіlіkі ѕеnуаwа yang sama.
Kelemahan fiber optik
Setiap hal pasti memiliki kelemahan walaupun sangat kecil, termasuk fiber optik. Berikut adalah kelemahan dari teknologi fiber optik.
· Perawatan
dan pemasangan sulit, jika terjadi kerusakan pada kabel fiber optik,
maka harus memanggil orang yang sudah berpengalaman dan sudah ahli pada
bidang tersebut.
· Harga relatif mahal jika dibandingkan dengan kabel jenis lainnya seperti UTP yang memiliki harga yang terjangkau.
· Kabel
fiber optik tidak bisa diletakkan di belokan yang sangat tajam, ini
dikarenakan fiber optik menggunakan cahaya sebagai penghantar sinyal,
jika kabel ditekuk maka cahaya akan bocor dan akan mengalir ke tekukkan
tersebut.
MENERAPKAN PROSEDUR KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KEAMANAN KERJA
A. Keselamatan kerja pada penyambungan fiber optik.
Dalam panyambungan fiber optik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Kebersihan tempat maupun alat kerja.
1) Sebelum bekerja yakinkan bahwa alat berfungsi dengan baik (sudah dikalibrasi)
2) Tempat dan alat bekerja harus bersih dari debu atau kotoran yang lain.
3) Setelah
selesai bekerja alat dan tempat kerja dibersihkan dari sisa pekerjaan
seperti potongan optik, jelly yang menempel dan kotoran lainnya.
2. Kelengkapan keselamatan kerja
Pekerjaan
penyambungan optik baik dalam penangan closure / sarana alat sambung
maupun penyambungan fiber mempunyai beberapa kelengkapan keselamatan
kerja yaitu:
1) Sarung tangan.
2) Isolasi / Lak ban.
3) Kacamata pelindung.
3. Urutan proses penyambungan, khususnya untuk keselamatan kerja.
1) Pekerjaan penangan kabel dan sarana sambung kabel
a) Gunakan alat / perkakas kerja yang benar.
b) Memakai sarung tangan untuk pekerjaan seperti penarikan kabel, pengupasan kulit kabel, terminasi kabel.
c) Perhatikan lekuk kabel pada rute menikung, perhatikan aturan bending kabel.
2) Pekerjaan penyambungan fiber (serat) optik
a) Gunakanlah sarung tangan.
b) Gunakan kacamata pelindung mata (bila ada).
c) Sisa
potongan optik dibersihkan dari alat maupun tempat kerja dengan cara
diambil dengan lack band dan dibungkus kembali dengan lack band,
kemudian dibuang ke tempat sampah.
d) Jangan menyentuh langsung fiber optik yang sudah dikupas dengan tangan telanjang.
e) Jangan meniup potongan fiber optik.
B. Keselamatan kerja di jalan.
Hal-hal yang perlu dipenuhi dalam bekerja di jalan, sbb:
1. Perijinan
2. Kewajiban penanggung jawab lapangan
1) Memprediksi arus lalu lintas, terutama jam sibuk.
2) Mencegah masuknya pihak ketiga.
3) Bila perlu menempatkan petugas lalu-lintas.
3. Penempatan material dan peralatan kerja
1) Atur peralatan dan material agar tidak mengganggu lalulintas.
2) Gunakan lampu penerangan, khususnya malam hari.
4. Cara parkir
1) Tempatkan kendaraan ke arah datangnya lalulintas.
2) Aktifkan rem tangan dan persneling pada rendah atau posisi mundur.
3) Ganjal roda bagian depan maupun belakang.
4) Menyediakan jalur bagi pejalan kaki.
5) Menyediakan jalur bagi kendaraan umum.
5. Pemasangan rambu pengaman
1) Tujuan
a. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang adanya kegiatan.
b. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
2) Jenis rambu-rambu
b. Papan peringatan.
c. Lampu (flashing light).
d. Safety cone, safety bar, pagar/ tali pembatas, bendera dll.
3) Hal-hal yang harus diperhatikan
a. Harus dipasang walaupun pekerjaan hanya sebentar.
b. Harus jelas dan nampak dari kejauhan.
c. Saat memasang, harus dilakukan dari arah datangnya kendaraan dan sebaliknya pada saat pengambilan.
d. Pastikan rambu-rambu tersebut masih berfungsi dengan baik.
4) Penempatan rambu-rambu pengaman
C. Keselamatan kerja di manhole
1. Didalam
MH kemungkinan ada gas-gas yang membahayakan atau berkurangnya oksigen
yang tidak dapat dideteksi panca indera. Oleh sebab itu sebelum
melakukan kegiatan didalam MH harus dilakukan:
1) Ventilisasi, pengukuran gas, dan mengeluarkan air dari dalam MH,
2) dll.
2. Hal-hal harus diperhatikan:
1) Gunakan tangga khusus waktu masuk kedalam MH
2) Gunakan tali atau kantong untuk me- nurunkan/menaikkan material & peralatan.
3) Bekerja di MH paling sedikit harus dilakukan 2 orang (1 orang harus berada diluar MH)
4) Jangan menyalakan api di dalam MH
Ventilisasi :
Tujuan : menghilangkan gas-gas berbahaya serta mencukupi kandungan oksigen. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1) Gunakan ventilator MH
2) Tempatkan pada posisi yang menguntungkan
3) Jarak antara ujung pipa dengan dasar MH + 30 cm
4) Ventilasi minimum 5 x volume bagian dalam MH.
5) Selama bekerja, sebaiknya ventilasi dilakukan secara berkesinambungan.
Pengukuran udara di dalam MH
Tujuan : untuk mengetahui kandungan udara di dalam manhole.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1) Pastikan bahwa kondisi “Gas Detector” dalam keadaan baik
2) Pengecekan udara minimal di 5 titik yang berbeda secara horisontal dan vertikal.
Gejala pada tubuh akibat kekurangan oksigen
Kadar oksigen
|
Gejala
|
16 %
|
Sesak nafas, detak jantungbertambah cepat,Sakit kepala, muntah
|
12 %
|
Sakit kepala, lemas (bisa pingsan atau
Meninggal dalam MH)
|
10 %
|
Muka pucat, sulit bernafas, pingsan
|
8 %
|
Pingsan (bisa meninggal dalam7-8 menit)Jika terus berlanjut
|
6 %
|
Pingsan dalam satu tarikan nafas. Nafas ber-Henti dan akan meninggal dalam 6 menit
|
D. Keselamatan kerja di atas tiang
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1) Sebelum menggali tanah, periksa jaringan lainnya yang ada di dalam tanah.
2) Pasang aksesoris sebelum tiang didirikan.
3) Saat akan naik keatas tiang, periksa kondisi tiang.
4) Kenakan sabuk pengaman, helm, sarung tangan, dsb.
5) Hentikan kegiatan saat hujan turun yang disertai dengan petir.\
Pelaksanaan Penyambungan
1. Kupas kulit kabel menggunakan lupsheat cutter, panjang kupasan disesuaikan dengan jenis
penyambungan yang dipakai seperti gambar berikut
1. Kupas kulit kabel menggunakan lupsheat cutter, panjang kupasan disesuaikan dengan jenis
penyambungan yang dipakai seperti gambar berikut
2. Ambil salah satu ujung serat optik kemudian kupas pelindung serat optik (secondary coating)
tersebut dengan fiber stripper, panjang ujung serat optik yang dikupas kurang lebih 4 cm
3. Bersihkan ujung serat optik tersebut ( untuk menghilangkan primary coating ) dengan tissue
yang sudah dibasahi dengan alkohol 90%
4. Potong ujung serat optik tersebut dengan fiber cutter/ fiber cleaver,
periksa hasil pemotongan dan serat optik pada mikroskop
Jika hasil pemotongan maupun pembersihan berhasil baik maka proses penyambungan dapat
dilaksanakan, namun bila hasil potongan dan pembersihan tidak baik maka proses diatas
diulangi. Laksanakan pemotongan dan pembersihan pada ujung serat optik dari kabel
pasangannya kemudian sambungkan, jangan lupa untuk memasukkan selongsong sambung pada
salah satu serat sebelum penyambungan serat kabel tersebut. Pemotongan dan pembersihan
dilaksanakan satu per satu setelah fiber sebelumnya disambungkan, perhatikan kode warna dari
masing-masing serat optik jangan sampai tertukar.
5.Untuk fusion splicer yang berjalan otomatis bila hasil pemotongan baik maka tidak muncul
message error pada layar monitor.
Penggunaan Fusion Splicer
1. Setelah persiapan penyambungan dilaksanakan, lakukan set-up pada fusion splicing machine :
- Nyalakan fusion splicing machine dengan memindahkan posisi switch on sampai lampu pilot
menyala
- Buka canopy sehingga lampu pilot padam, tarik kunci chuck sehingga kedua mekanikan chuck
terbuka
- Tempatkan kedua serat optik yang akan disambung pada V-groove dari setiap mekanikal chuck
dari splicing machine. ( Pada saat penempatan serat optik harus tepat pada lekuk V-groove dan
jangan menyentuh benda apapun )
- Tutup mekanikal chuck secara perlahan sehingga serat tadi terjepit oleh mekanikal chuck
2. Tutup canopy kemudian tekan tombol set sehingga fusion splicing melakukan aligmentnya
secara otomatis dan melaksanakan peleburan
3. Jika peleburan telah selesai buka canopy dan pindahkan fiber tersebut ke alat heater kemudian
geser splice protector tepat ditengah-tengah sambungan
4. Periksa hasil penyambungan dengan melihat layar monitor
5. Bila penyambungan berhasil dengan baik maka periksa redaman yang terjadi pada sambungan
tersebut ( batas maksimal redaman 0,2 dB/splice ). Bila hasil redaman melebihi batas,
penyambungan dapat diulang kembali.
Berikut tutor vidionya:
https://youtu.be/qovIa2hsvM8
Read more